;

menu

;

Minggu, 21 Juni 2009

sepenggal keluh kesahku

kala senja di bulan juni 2009, aku menghampiri peraduan yang dahulu telah membesarkanku, tempatku menemukan arti pendidikan yang sebenarnya. tempat itu dulunya sangat ramai dan dipenuhi dengan mahasiswa dengan nalar fikir yang mempuni. diskusi terdengar di sana sini. kala itu ada yang berdiskusi tentang kondisi kelembagaan, kondisi kebangsaan, kondisi kampus dan banyak lagi diskusi yang terjadi. Nuansa edukasi sangat nampak disela sela aktifitas kuliah. tempat itu menjadi lokasi pavorit untuk di kunjungi di kampus. pada saat menunggu jam kuliah, mahasiswa kebanyakan menuggu di tempat itu. ingatan itu masih terasa jelas dalam kepalaku. di tempat itu pula banyak mahasiswa yang dimunculkannya menjadi figur yang dapat berguna bagi bangsa ini.
sungguh sangat ironis tatkala kuinjjakkan lagi kakiku di tempat itu, budaya baca diskusi tak terdengar lagi di sudut tempat itu. lalu lalang mahasiswa tak nampak lagi. tempat itu kini hanya dihuni oleh orang orang yang nampak tak bergairah. akupun bertanya pada seseorang yang masih mengenalku. "apa yang terjadi dengan tempat ini?". dengan nada rendah dia menjawab "kita dipecundangi oleh kawan sendiri" lanjut ku bertanya "maksudnya apa?" dia menjawab "kawam kita telah dibeli oleh birokrasi kak".
singkat cerita, ternyata banyak hal yang telah berubah, kondisi kelembagaan yang dulunya bergairan kini nampak suram. faktor yang mempengaruhinya adalah banyaknya kepentingan yang bermain di antara mahasiswa yang rakus akan prestise semu. mereka rela menggadaikan idealismenya demi mendapatkan keinginan individualnya. pelakunya adalah kawan yang dulunya akrab denganku. namun aku yakin suatu saat nanti kondisi ini akan segera berakhir. kebohongan kebohongan serta pembelokan budaya akan di luruskan kembali.